Senin, 12 November 2012

KKN STEI HAMFARA 2011

Seuntai kata tertuang dalam goresan tinta mewakili cerita singkat kami selama hidup di Singgelo dalam bingkai pengabdian kepada masyarakat. Inilah kami, kumpulan mahasiswa yang tergabung dalam kelompok 4 KKN STEI Hamfara masa bakti 2011, yang bersama-sama belajar tentang kehidupan.Inilah kami manusia-manusia kecil yang baru merangkak untuk menjalani kehidupan, yang baru memulai mencari makna kehidupan, dan semuanya kami mulai dari dukuh tempat kami berpijak selama satu bulan terakhir ini. Dukuh singgelo, dukuh yang begitu hangat dengan masyarakat yang begitu ramah dan bersahabat, di sinilah kami memulai perjalanan kecil yang syarat akan makna. Dalam kebersamaan team, kami mencoba untuk menjadi bagian kecil dari masyarakat dalam balutan pribadi yang bermakna sebagai mutiara ummat. Inilah mutiara-mutiara kecil nan berkilaudari kelompok singgelo M. Nidaussalam Sang kepala suku yang berdarah Bengkulu, namun lama tinggal di Jawa. Dengan gayanya yang sedikit aneh, dia mampu menjadi sosok pemimpin yang berhasil membimbing anggotanya yang liar, “nggragas”, dan berkarakter unik.Sebagai kepala suku, dia mampu menunjukkan sikap yang bersahaja, dia merupakan orang yang supel dan mampu akrab dengan semua kalangan, mulai dari balita sampai lansia, terutama remaja. Selama KKN, dia adalah orang yang paling sering mengkritik masakan, mulai dari menu sampai bumbu, padahal dia tidak pernah sekalipun masak untuk para anggotanya, kalaupun giliran ikhwan yang masak, dia nggak akan pernah ditemukan di dapur, tapi komentar-komentar dia pada makanan……ffffhhhh sungguh pedas sekali, lebih pedas dari sambal yang pake cabe sekilo, dan itulah kemudaian yang memaksa akhwat untuk selalu sabar dan tak lupa mendo’akan dia supaya mendapatkan istri yang super sabar.Hhhmmmm…… sungguh training kesabaran yang tak terduga buat para akhwat…… untungnya para akhwat yang ada di bawah kepemimpinannya ini bermental baja dan bekuping tebal. Di akhir-akhir masa KKN, sang ketua ini sempat terserang flu dan batuk yang sempat membuat suaranya hilang, dalam kondisi seperti ini nampak sekali sisi lain dibalik ketegasan sang kepala suku yang cenderung pemarah ini, yaitu sifat manja. Hal ini terlihat ketika dia sedang sakit, sempat beberapa kali dia meminta akhwat untuk membuatkan teh hangat, padahal kalo hanya buat teh, tentunya masih sangat bisa untuk membuatnya sendiri. Di tengah-tengah kondisi tubuh yang kurang baik ini sang kepala suku malah sempat menghilang tanpa pamit dan hanya meninggalkan jejak kaki yang tak terihat. Sungguh pemimpin yang aneh, tapi lebih aneh lagi kami, sekelompok orang yang mau dipimpin oleh orang aneh. Cholifah Lebih akrab dipanggil chocho, sang juru ketik yang males nulis. Dikenal sebagai sosok yang pendiam, penyendiri, cuek, banyak penyakit.Suka bekerja secara diam-diam dan nggak banyak komentar.Dia tinggal di Jln. Buntu Gang Jebol Ds. Brobos Kec.G’ Pethuk Kab.Nyasar. Akhwat yang satu ini lebih suka bekerja di balik layar n paling benci di foto,,, chocho adalah penyelamat bagi para ikhwan ketika pulang ronda, karena chocho adalah penjaga pintu base camp alias satpam Singgelo,,, Vivi Permatasari Si bendahara yang rajin dan tlaten.Orang yang cerdas namun sedikit sensitive.Sosok inilah yang mengelola keuangan kelompok secara detail selama sebualan ini, dengan pencatatan yang begitu rapi dia menuliskan setiap pemasukan dan pengeluaran yang ada di kelompok ini. Yach meskipun harus memaksakan diri untuk begadang hanya demi menyusun setiap detil-detil keuangan. Dia adalah orang yang paling rajin bersih-bersih dan masak, meskipun kalau mau masak harus calling ke mami dulu untuk nanyain bumbu-bumbunya, tapi syukurlah semua masakannya berhasil dan enak kecuali yang gagal dan gak enak. Dengan penguasaan bahasa jawanya, ia mampu lebih cepat bersosialisasi dengan warga dibandingkan yang lain, dia orang yang sangat rajin ikut kegiatan warga, meskipun terkadang sering menghilang sesaat untuk main ke kelompok lain. Herawati Mutakin Sosok akhwat yang humoris, rame, dan mudah akrab dengan siapa saja. Tapi karena dia tidak bisa berbahsa jawa, diasering kesulitan berkomunikasi dengan para lansia dan anak-anak yang cenderung tidak terlalu menguasai bahasa jawa, tapi hal itu mampu tertutupi dengan suasanan keakraban yang mampu ia ciptakan dalam balutan humorisnya, meskipun kadang-kadang ia terlihat ketawa dalam kebingungan. Yach itulah sosok unik hera, yang terkendala bahasa namun tak dijadikan sebuah penghalang untuk berbaur dengan masyarakat. Bahkan di sinilah ia kemudian belajar banyak hal, salah satunya adalah menyalakan api di tungku, syukurlah sekarang ia sudah sukses menjadi sang pawang api ke dua setelah nenek. Siti Khomisatul Afifah Si nenek cerewet yang SUKA TIDUR, tapi dia sangat bersahabat dan sabar. Dengangaya dia yang kalem tapi sedikit cerewet, membuat dia cepat sekali akrab dengan kalangan ibu-ibu.N meskipun panggilannya nenek sebenarnya dibalik itu tersimpan sifat manja dan kenak-kanakannya, ditambah lagi jika diajak ngobrol nggak pernah nyambung alias PK. Rohmadi Si bapak satu ini dari luar terlihat begitu sabar, kalem, pendiam dan lembut, tapi ternyata fakta tidak membuktikan demikian.Dibalik kekalemannya, ternyata dia menyimpan kelucuan yang tak terduga.Karakter lembutnya, menjadikan dia sosok yang lumayan perhatian dengan akhwat, dan sangat khawatir kalau akhwat lagi ada sedikit permasalahan internal. Selain itu dia juga bisa dikategorikan sebagai “manusia langka”, dalam artian begitu ringannya dia dalam mengeluarkan tenaga dan fikirannya untuk membantu setiap anggota kelompok, yang hal ini sangat jarang ditemui pada diri anggota lain. Memasuki bulan Romadhan, dia berfungsi sebagai alarm khusus buat akhwat, setiap jam 02.00 dini hari, maka di samping kamar akhwat akan terdengar suara “AKHWAT”, sebagai pertanda bahwa sudah waktunya bagi para akhwat untuk bangun dan melaksanakan rutinitasnya memasak untuk makan sahur. Tapi anehnya, sang alarm ini seusai bersuara bukannya bantuin atau bangunin anggota yang lain untuk tahajjud tapi malah balik tidur lagi...... hhhfff sungguh alarm berjalan yang nggak patut dicontoh..... Tapi,,,, terimakasih banyak kami ucapkan padamu “bapak lek” (panggilan untuk Rohmadi dari salah satu akhwat), karena kau kami semua bisa makan sahur tiap pagi.................... Anwar Si dedek kecil yang sempat membuat para akhwat khawatir dan risau ketika dia sakit. Pasalnya setiap hari pasti ada nasi yang tersisa. Si kecil ini, memang terkenal paling banyak makan, tidak hanya di kelompok tapi di semua kelompok yang lain….. hhfff badan kecilmu menyimpan setrilyun rahasia….. semilyar penipuan…… n sejuta kebohongan.Gmna g???badan paling kecil tapi makan paling banyak, Dialah orang yang paling g suka sama anak kecil, yach takut kalo anak-anak lebih dapet perhatian dibandingkan dia, n selain itu dia juga takut kalah MANJA sama anak-anak, makanya pertama kali ngisi takjilan anak-anak, semua anaknya kabur ga karuan, ya iya lah orang anak TK dan SD koq diajak nonoton Kungfu Panda yang teksnya pake bahasa Inggris….. mana ngerti???? Naaah kan keliatan banget egois n manjanya………………… dasar dedek kecil nggak mau ngalah ma anak TPA Rustim Orang Jawa yang tak layak diakuin kejawaannya, pasalnya hanya numpang lahir n tinggal ja di Jawa, tapi bahasa, adat n sukunya, pake Sunda….. hhhhmmm parah nie orang…. Bener2 g jelas… Dia adalah orang yang cerdas namun PK juga,,,,, humoris n rame, paling benci klo lihat pos berantakan,,,,,, dia benar2 cinta kebersihan, saking cintanya pada kebersihan, dia g akan pernah membiarkan makanan tersisa d wadahnya ,,,, “ Mubadzir klo g dimakan” katanya…… Nah…. Jadi silakan yang butuh bantuan tenaga untuk bersih2, dy akan senantiasa siap, terutama untuk ngebersihin makanan dari wadahnya,,,,,, Sosok lucu, humoris n ramenya nie sempat hilang waktu KKN, karena adanya suatu konflik internal,…. Hhhfff g nyangka seorang rustim bisa marah seserem itu,,,,,,,,,,,,,,,,, Rega Penyanyi berdarah Cianjur ini, awalnya mencantumkan makanan berminyak n gorengan ke daftar menu pantangan,,,, eh pada faktanya apapun di makan jga, G berlaku lagi tu pantangan…. Dia adalah pekerja keras, tapi takut panas,,,,, yach wajarlah orang berkulit putih tu selalu menghindari yang namanya panas matahari, pstinya takut kulitnya agak berwarna…… Dengan kulit yang putih, mata sipit dia terlihat cocok sekali menjadi pedagang pakaian, kayak pedagang2 dari china yang terkenal pelit,,,,,,, pa lagi klo udah ketemu ma ibu2 yang nawar harga, wah mukanya bisa langsung asem…………… bener2 mirip kayak saudagar china, tapi sayangnya ga’ da saudagar china tu yg jualan pakaian bekas, pa lagi smpe ngejual dengan harga 250 perak doank…… Abdullah Dialah bapaknya anak2, pengurus TPA berjuluk teroris….. serem bgt!!!!!! Tapi aneh bin ajaibnya tu koq anak2 pada deket ya,,,,???? Yach inilah dia, anggota team kkn yang berjenggot lulusan pondok Ngruki yang terkenal sebagai tempatnya para teroris,,,, tapi jangan salah berkat beliau, Singgelo mampu menjadi juara umum di acara FAS (Festifal Anak Sholeh) Trimakasih kakak…… meskipun qt g tau klompok qt memang murni menang atw karena panitia n jurinya dari kita nie, kelompok kita bisa menang? Taufik Orang yang kalem n pendiem, tapi jenius n menyimpan banyak potensi serta bakat…. Saking diemnya,,,,,,,,,,,, jadi bingung apa yang bisa ditulis tentang dia,,,, Oooo ya dia tu paling g kuat suruh ronda, g tw krena g kuat begadang pa g kuat ma angin mlam?? Yach wajarlah tubuh kecilnya tu pasti sedikit banyak menjadi pembatas geraknya, so g heran klo dia tu kerjanya lebih banyak pada pekerjaan yang halus n g banyak buang tenaga Satu lagi tentang Taufik, dia tu sering bingung klo d jalan, pernah suatu malam dy anterin temen yang abis ngebekam ke Godegan, salah satu tetangga dukuh yang sebenarnya tempatnya g jauh dari pos, n jalannya jga g ribet tinggal lurus ja n masuk gang yang da gapuranyam, tapi dia masih sempat hamper tersesat, smpai bikin team yg lain khawatirnya, pasalnya smpai mlem g nympe2 Itulah sedikit rangkaina kata yang mewakili pribadi masing-masing anggota KKN Singgelo, tak banyak yang bisa teruraikan, karena pada setiap diri manusia ada berjuta keunikan yang tak semuanya memiliki nilai positif. Sungguh….. kebersamaan ini tak akan mudah untuk dilupakan, sebuah memory yang akan tersimpan rapi di otak kita, sebuah kesempatan dalam kebersamaan yang hanya sekejap dan tak akan pernah terulang namun mampu mengukirkan makna yang begitu mendalam, segala kekurangan dan kelemahan yang nampak pada pribadi kami masing-masing selama KKN ini biarlah menjadi sedikit catatan kecil bersama sebagai evaluasi kami ke depannya.

Minggu, 14 Oktober 2012

bank syariah menurut uu

Berdasarkan UU No. 7 Tahun 1992 tentang perbankan bahwa Perbankan adalah segala sesuatu yang menyangkut tentang bank, mencakup kelembagaan, kegiatan usaha, serta cara dan proses dalam melaksanakan kegiatan usahanya. Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak. Bank Umum adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional dan atau berdasarkan Prinsip Syariah yang dalam kegiatannya memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran. Bank Perkreditan Rakyat adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional atau berdasarkan Prinsip Syariah yang dalam kegiatannya tidak memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran.

Berdasarkan UU. No. 10 Th 1998 tentang Perubahan UU No. 7 Th 1992 tentang Perbankan, bahwa Perbankan adalah segala sesuatu yang menyangkut tentang bank, mencakup kelembagaan, kegiatan usaha, serta cara dan proses dalam melaksanakan kegiatan usahanya. Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak. Bank Umum adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional dan atau berdasarkan Prinsip Syariah yang dalam kegiatannya memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran. Bank Perkreditan Rakyat adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional atau berdasarkan Prinsip Syariah yang dalam kegiatannya tidak memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran.
UU. No 21 Tahun 2008 tentang Perbankan Syariah bahwa Perbankan Syariah adalah segala sesuatu yang menyangkut tentang Bank Syariah dan Unit Usaha Syariah, mencakup kelembagaan, kegiatan usaha, serta cara dan proses dalam melaksanakan kegiatan usahanya. Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk Simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan/atau bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat. Bank Indonesia adalah Bank Sentral Republik Indonesia sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Konvensional adalah Bank yang menjalankan kegiatan usahanya secara konvensional dan berdasarkan jenisnya terdiri atas Bank Umum Konvensional dan Bank Perkreditan Rakyat. Bank Umum Konvensional adalah Bank Konvensional yang dalam kegiatannya memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran. Bank Perkreditan Rakyat adalah Bank Konvensional yang dalam kegiatannya tidak memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran. Bank Syariah adalah Bank yang menjalankan kegiatan
usahanya berdasarkan Prinsip Syariah dan menurut jenisnya terdiri atas Bank Umum Syariah dan Bank Pembiayaan Rakyat Syariah. Bank Umum Syariah adalah Bank Syariah yang dalam kegiatannya memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran. Bank Pembiayaan Rakyat Syariah adalah Bank Syariah yang dalam kegiatannya tidak memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran. Unit Usaha Syariah, yang selanjutnya disebut UUS, adalah unit kerja dari kantor pusat Bank Umum Konvensional yang berfungsi sebagai kantor induk dari kantor atau unit yang melaksanakan kegiatan usaha berdasarkan Prinsip Syariah, atau unit kerja di kantor cabang dari suatu Bank yang berkedudukan di luar negeri yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional yang berfungsi sebagai kantor induk dari kantor cabang pembantu syariah dan/atau unit syariah. Kantor Cabang adalah kantor cabang Bank Syariah yang bertanggung jawab kepada kantor pusat Bank yang bersangkutan dengan alamat tempat usaha yang jelas sesuai dengan lokasi kantor cabang tersebut melakukan usahanya. Prinsip Syariah adalah prinsip hukum Islam dalam kegiatan perbankan berdasarkan fatwa yang dikeluarkan oleh lembaga yang memiliki kewenangan dalam penetapan fatwa di bidang syariah.

Jumat, 12 Oktober 2012

Istilah-Istilah dalam Ekonomi.


Account/ rekening/ perkiraan
Kumpulan informasi dalam suatu system akuntansi

Assets/ harta/ aktiva
Sumber-sumber ekonomi  yang dikuasai oleh perusahaan dan masih memberikan kemanfaatan di masa akan datang.

Cost/ biaya/ beban
Nilai yang di ukur dengan uang untuk memperoleh barang/ jasa atau semua pengorbanan ekonomis yang dikeluarkan untuk memperoleh pendapatan.

Variabel cost/ biaya variable
Biaya yang jumlah totalnya berubah-ubah secara proporsional (dalam persentase yang sebanding) dengan perubahan kegiatan.

Fixed cost/ biaya tetap
Biaya yang jumlah totalnya tidak berubah, walaupun kapasitas dan volume kegiatan berubah.

Semi variable cost/ biaya semi variabel
Biaya yang berubah tidak sebanding dengan perubahan volume kegiatan.

Semi fixed cost/ biaya semi fixed
Biaya yang tetap untuk tingkat volume kegiatan tertentu dan berubah dengan jumlah yang konstan pada volume produksi tertentu.

Direct cost/ biaya langsung
Biaya yang dikeluarkan/ dibebankan dimana biaya tersebut bisa langsung dihubungkan dengan obyek yang dibiayai/ dibebani.

Indirect cost/ biaya tak langsung
Biaya yang dikeluarkan/ dibebankan dimana biaya tersebut tidak bisa dihubungkan langsung dengan obyek yang dibebani/ dibiayai.

Administrative cost/ biaya administrasi
Biaya administrasi yang pada umumya disatukan dengan biaya umum dengan nama biaya administrasi dan umum.

Administrative expense budget
Anggaran untuk biaya administrasi.

Actual cost/ biaya actual
Biaya sesungguhnya yang dikeluarkan perusahaan.

Expired cost
Biaya yang sudah dikonsumsi habis pada tahun berjalan.

Losses
Expired cost yang tidak mempunyai sumbangan pada pembentukan pendapatan tahun berjalan.
 
Unexpired cost
Biaya yang belum dikonsumsi tahun berjalan dan diharapkan akan dipakai untuk membentuk pendapatan di masa yang akan datang.

Sunk cost
Biaya akibat keputusan masa lalu yang akibatnya harus dibukukan sekarang.

Relevant cost/ biaya relevan
Biaya yang patut dipertimbangkan sebagai dasar pengambilan keputusan.

Opportunity cost/ biaya kesempatan
Biaya karena kesempatan memperoleh penghasilan.

Marginal cost/ biaya marginal
Tambahan biaya karena keputusan untuk menambah unit yang diproduksi.

Differencial cost/ biaya diferensial
Jumlah biaya yang berbeda jika dihitung menurut satu set kondisi-kondisi tertentu disbanding dengan satu set kondisi-kondisi lain.

Imputed cost/ biaya modal sendiri
Suatu konsep yang pada dasarnya sama dengan biaya kesempatan, yaitu kesempatan memperoleh penghasilan dari modal sendiri akibat modal sendiri tersebut harus digunakan untuk beroperasi.

Job order costing/ harga pokok pesanan
Suatu metode harga pokok yang cocok untuk perusahaan-perusahaan yang mengolah produksinya berdasarkan pesanan pihak tertentu.

Process costing / harga pokok proses
Suatu metode harga pokok yang cocok untuk perusahaan yang mengolah produksinya secara continue.

Direct costing
Suatu metode penentuan harga pokok dimana hanya biaya produksi variabel saja yang dibebankan sebagai bagian dari harga pokok produksi.

Variabel costing
Suatu metode penentuan harga pokok dimana penyajian laporan laba rugi dan perhitungan harga pokok didasarkan atas tingkah laku biaya.

Period cost
Biaya yang setiap periode harus tetap dikeluarkan atau dibebankan tanpa dipengaruhi perubahan kapasitas kegiatan.

Committed fixed cost/ biaya tetap committed
Biaya tetap yang jumlah maupun pengeluarannya dipengaruhi oleh pihak ketiga, dan tidak bisa dikendalikan oleh manajemen.

Mixed cost/ biaya campuran
Biaya yang bersifat campuran antara biaya variabel dan biaya tetap.
 
Profit plan
Rencana dari manajemen yang meliputi seluruh tahap dari operasi di masa yang akan datang untuk mencapai tujuan perusahaan yaitu memperoleh laba.

Break even point/ titik impas
Suatu keadaan dimana perusahaan dalam kondisi tidak mendapatkan laba atau menderita rugi.

Product cost/ biaya produksi
Biaya yang dikeluarkan oleh fungsi produksi untuk mengolah bahan baku menjadi produk jadi.

Production cost report
Laporan tentang biaya produksi yang dikeluarkan perusahaan.

Production quantity budget
Anggaran tentang jumlah barang yang akan diproduksi pada satu periode tertentu.

Joint cost/ biaya bersama
Biaya overhead bersama yang harus dialokasikan ke berbagai departemen, baik dalam perusahaan yang kegiatan produksinya berdasarkan pesanan maupun yang kegiatan produksinya dilakukan secara massa.

Equity
Modal yang ditanamkan oleh pemilik modal (investor) baik berupa saham atau aktiva lainnya.

Accounting
Suatu kegiatan jasa yang fungsinya menyajikan informasi kuantitatif tentang lembaga-lembaga ekonomi terutama yang bersifat keuangan.

Average cost
Biaya rata-rata dari semua total biaya yang dikeluarkan perusahaan dalam proses produksi.

Cost accounting/ akuntansi biaya
Proses pencatatan, penggolongan, peringkasan dan penyajian biaya pembuatan dan penjualan produk dan jasa, dengan cara-cara tertentu, serta penafsiran terhadapnya.

Current Asset/ harta lancar
Harta/ aktiva perusahaan yang  bisa cepat di uangkan seperti piutang dan persediaan.

Fixed Asset/ aktiva tetap
Harta/ aktiva perusahaan yang nilai ekonomisnya lebih dari satu tahun.

Merger
Penggabungan dua perusahaan atau lebih dengan satu nama perusahaan.


Kamis, 16 Agustus 2012

Pulang Kampoeng

menjelang lebaran kaya gini biasanya rame dijalan dan tentu macet,,,,happy mudik aja yawh

Sabtu, 04 Agustus 2012

Youk Belajar Blogggg..


Pertanyaan Umum:
Memulai
Di beranda Blogger, klik "Ciptakan Blog Anda" lalu buatlah Akun Google. Perhatikan bahwa Anda mungkin telah memiliki Akun Google jika sebelumnya telah menggunakan produk Google seperti orkut, Grup Google, Gmail, dan produk lainnya - jika demikian, lanjutkan dan masuklah. Selanjutnya, pilih nama tampilan dan setujui Persyaratan Layanan Blogger. Setelah semuanya disiapkan, Anda siap untuk mulai membuat blog!

Rabu, 01 Agustus 2012

What is the meaning Of merriage


Is marriage passe? After all, over sixty percent of them in the United States alone end in divorce?
I think not. Despite the discouraging statistics in these modern times, couples continue to marry and remarry, trying again and again to get it right. But what goes wrong?
It seems there has been an evolution in marriage that has taken place and most people don't have a clue that it has happened. They are busy trying to carry on in modalities that no longer work and the world crashes down around them.
Perhaps the key to a successful marriage lies in understanding the metaphysics of it, along with its evolution and a keener understanding of what commitment truly is.
We have moved from a time when marriage was important just for our sheer survival. The first evolution of marriage was meant to aid in continuing our species in a somewhat safer environment from that of a lone woman being impregnated by a passerby, then left to give birth by herself in a nest of leaves under a bush somewhere. Both the woman and child were in extreme danger, vulnerable to whatever came along, be it weather, beast or another human. Meanwhile, the lone passerby who impregnated the woman may have met his demise as well, by running into another, stronger human.
Together, marriage gave couples back then a better chance of making it through at least to their children's independence. Together they found shelter, fire, food and water - and defense against others.
From there we moved into marriages of convenience. These were arranged marriages, from the poorest of society to the highest bred. The poor married not only to combine together whatever meager ownings they had, but also to connect with whomever was most convenient geographically. The highest bred arranged marriages to combine wealth, landholdings and armies.
Love in these marriages was not even considered. Oh, it was an asset some thought in the wealthy set, while most others thought it a hinderence to accidently fall in love with one's wife. There were mistresses for that sort of thing. Here and there in history one finds an arranged marriage where love successfully existed, such as that which developed between King George III and his German wife. But such marrieages were novelties of sorts, rare enough to become fodder for romantic novels.
The solid idea of love between married couples began creeping, albeit hesitantly, into the mind of society along about the mid-1800's. With it came a hollow restlessness, an emptiness and yearning for something more. Could it have been the underpinnings of the women's suffragette movement, I wonder?
After World War II, and after the metaphysical energy of the earth shifted from Europe to the United States (another Perceptions article to be sure), divorce began a continual rise until today it is pandemic.
How do we get divorce to cease from happening when we know we want marriage? We must. Remember, we keep trying for the brass ring of marriage over and over. I cannot tell you how many times in my practice I have heard something that would not have been uttered in the 1600's, 1700's and for most of the 1800's: "The romance went out of my marriage."
What is romance? It is the spiritual side of marriage. It is the one thousand volts of electricity that give you the ecstatic "high", versus the 110 volts of electricity it takes to run the vacuum cleaner after the marriage in order to clean up after one another. Romance is the Divine Presence within each of us that reaches out to the other within a committed environment. Romance spawns spiritual ecstacy. Spiritual ecstacy allows us to touch the face of God.
As marriage has evolved, we have evolved as well. We have, for the most part, not yet discovered that marriage has moved out of the realm of the physical and into the realm of a spiritual partnership.
Women are self sufficient now. They no longer need a man around to gather fire and food for them. They are educated enough to provide for a family without the man's wealth. But it seems not to be enough. Once again, as in the 1800's, when we women began to reach outward to fill the empty hole, we did so in the male world, only to find it emptier still. Filling it up with a marriage that goes sour in a few years is not the answer either. So what is? Perhaps the answer lies within the context of a spiritual marriage.
There are two purposes to a marriage today:
1) To heal the wounded child that exists within each of us
2) To touch the face of God
Very little is sacred any more. But marriage is something that must be held sacred and spiritual if it is to survive. There is no other way in the progress and evolution of mankind thus far. Marriage must become a sacred healing ground as you set upon your earth walk together. Marriage will be used by either the ego, or the holy spirit. True marriage becomes a spiritual rite of passage.
This spiritual rite of passage between two people becomes a pact, a "heart pact", and it must be made and kept sacred in order for romance and ecstacy to survive within the marriage. This heart pact is called commitment.
When two people really understand that a commitment within a spiritual marriage must be made in order for the marriage to survive, there is hope for a successful marriage to occur. Without the dynamic of commitment you cannot serve one another in the growth of the soul. Marriage then becomes a conscious journey into one's own spirit. First by healing the wounded child, second by touching the face of God.
There are four stages to a marriage.
Stage one is what I called the fantasy stage. This stage goes something like this: "Oh, we have found each other and it is so grand, so ecstatic! We can live together forever as one. Whatever happens, we can handle it, together."
Here is the stage where the wounded child living within each of the marriage partners cries out, "oh, goody, I have found my safe haven and I shall never have pain, especially of a kind that wounded me in my childhood." Yes, you touch ecstasy in stage one of marriage, but the ecstacy wanes as you ebb into the second stage of a marriage.
Stage two of a marriage is what I call the counterdependent stage. This is the stage where suddenly you cannot tolerate the way he squeezes the toothpaste in the middle of the tube, or burps when he pushes his chair away from the table (signaling his meal is finished and you get the honor of cleaning up after him). Or, he cannot believe this shrew yelling at him as he walks away is the same sweet little thing who just a few months prior couldn't wait to show him what a great cook, wife, and everything else he ever wanted her to be. She doesn't even come close to offering to rub his back every night anymore!
There is a need for stage two. Here is the stage where we must circle around ourselves to recapture our own identity. Especially if we are ever to move into stage three and stage four, as you shall see.
Unfortunately, 97% of all marriages end in stage two. Ignorant of the metaphysics of a spiritual marriage and of marriage's divine stages, the couple only sees disintegration of goals and dreams, and a fast disolving of romance and ecstacy.
Here is the stage where the fire breathing dragon comes out of each of you, to scorch that little wounded child with all the fury of a warring monster.
"God, she's just like my mother," I hear. "I swore I did everything I could to avoid getting hooked up with one like that. I guess I'm just safest not being married at all, not ever (and oh, what a hole that statement leaves within the heart)." Or, "Geez, he's as bossy as my father and just as loud. He's always telling me what to do." Or, "I have no freedom and I have to go out on my own and find myself. Never again..."
Something is going to happen in this, the second stage of a marriage. It will. It is inevitable. Either you go your separate ways, or you MAKE A COMMITMENT TO WORK IT OUT. The moment you make a spiritual commitment that no one is going anywhere, that somehow, some way, you WILL work it out, you automatically move into stage three of your marriage. Here is the stage where you can rediscover your love for one another - it doesn't happen in stage two, not when you are counter dependent.
Commitment is the ONLY WAY you can move to stage three and ultimately to stage four. Here is where any infidelity ceases (infidelity can only take place in stage two, by the way). Here is where marriage counselling, if it is to take place, will show solid success. Here is where compromise and negotiation take place (and compromise means just that - EACH of you has to give up something in order to meet in the middle). Here is where the wounded child is healed. Here is where you begin to move from a wounded, flattened one dimensional marriage back into the ecstacy and romance you found during stage one.
When a true commitment has been made to honor the soul's growth, individually and together, within the marriage, interdependence takes place. When all negotiation and compromise has been complete and the wounded child is healed, you then move into stage four of the marriage.
Ah, stage four. This is the stage you unwittingly got married for in the first place. Is it worth all the effort of having to work through the other stages? You bet. Here is the stage of autonomy, of independence. Here is where one achieves what is called marital bliss.
Marital bliss is the stage of relationship within the spiritual marriage where no one is going anywhere. The wounded child is healed. The marriage is comfortable, honorable, and allows the individual to maintain his or her own identity, while at the same time bringing to the marriage gifts of the spirit: humor, creativity, sensitivity, tenderness, understanding, and the gratifying sense of individuation. Here is where each person can enjoy a safe arena in which he and she can reach out and stretch to their full potential, individually and as a couple.
In the fourth stage of marriage ecstacy returns.
In the fourth stage of marriage you are free to touch the face of God.
(Kathleen Bittner Roth will be teaching "Understanding the Goddess Within" Saturday, May 20th, as an all day seminar, in the San Antonio, Texas area, and again September 23 in the Finger Lakes area of New York. The above and other aspects of the Divine feminine, within man and woman, relationships, self empowerment and balance will be taught in this self empowerment course. Details listed in the "classes" section)

Listen Liric


Listen,
To the song here in my heart
A melody I've start
But can't complete

Listen, to the sound from deep within
It's only beginning
To find release

Oh,
the time has come
for my dreams to be heard
They will not be pushed aside and turned
Into your own
all cause you won't
Listen....

[Chorus]
Listen,
I am alone at a crossroads
I'm not at home, in my own home
And I tried and tried
To say whats on my mind
You should have known
Oh,
Now I'm done believin you
You don't know what I'm feelin
I'm more than what, you made of me
I followed the voice
you gave to me
But now I gotta find, my own..

You should have listened
There is someone here inside
Someone I'd thought had died
Sooo long ago

Ohh I'm free now and my dreams to be heard
They will not be pushed aside on words
Into your arms
All cause you won't
Listen...

[Chorus]

I don't know where I belong
But i'll be movin on
If you don't....
If you won't....

LISTEN!!!...
To the song here in my heart
A melody I've start
But I will complete

Oh,
Now i'm done believin you
You dont know what I'm feelin
I'm more than what, you made of me
I followed the voice, you think you gave to me
But now I gotta find, my own..
my ownn...

Sabtu, 28 Juli 2012

By Muhamad Rega Maulana Putra




" No matter how much effort that you done to get what you dreamed but it’s failed, do not be despair and feel useless. Be assured that you got something more from what you fought for, and be thankful that it's the best way for you"

Haha One Of motto my creation originaly used bahasa but was translated with my friend. May be give new spirit for you.

My Motto to Make my life better


MOTTO

“In the Name of Allah, the Most Gracious and the Most Merciful”.

"And we have enjoined on man to be dutiful and kind his parents. His mother bears him with hardship. And she brings him forth with hardship, and the bearing of him, and the weaning of him Is thirty months, till when he attains full strength and reaches forthy years, he says: “My Lord ! Grant me the power and ability that I may be grateful for Your favour which you have bestowed upon me and upon my parents, and that I may do righteous good deeds, such as please You, and make my offsprings good. Truly  I have turned to You in repentance, and truly, I am one of the Muslims (submitting to Your will).” (Qs Al-Ahqaf : 15)

Heroes are not people who dare to hack his sword into the opponent's shoulders, but the real hero is one who can control themselves when angry (Nabi Muhamad SAW).

Unfortunate for the people who today is the same as the last day, woe to those who today is worse than the last day and fortunately the people the next day better than today(Wise Word).

 
Be a man, where when you are born everyone is happy laugh, but only you alone who cries. And when you passed away everyone sad cries but only you alone who big smile(Mahatma gandhi).